Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Cara Ala Erick Thohir Dalam Menjajakan Mi Ayam Produk Organik di Kebun Hidroponik

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan terus mendukung inovasi dalam pemenuhan ketahanan pangan nasional. Seperti mengeksplorasi teknologi pangan demi mempersiapkan future food bagi Indonesia dan dunia. "Menariknya ternyata banyak generasi muda yang juga peduli akan hal ini. Hari ini saya berkumpul bersama Kelompok Tani Bersama Alam Hijau Sako Baru, merasakan betul pengalaman farm-to-table, produk organik dari kebun hidroponik bisa dinikmati langsung,"unggah Erick Thohir melalui akun instagram @erickthohir, Rabu (27/10/2021). Bahkan dia berkesempatan mencoba secara langsung produk organik dari kebun hidroponik. Aktivitas tersebut terekam dalam video singkat yang diunggah Erick Erick. Tampak dia berkumpul dengan Kelompok Tani Bersama Alam Hijau Sako Baru binaan PLN Peduli di Palembang. "Ditemani ibu-ibu PKK, sayuran dari kebun langsung dinikmati bersama mie ayam. Seru sekali, rasanya pun jadi tambah nikmat karena produk

Erick Thohir Mendatangi Warga Badui Dalam Yang Menjadi Korban Kebakaran di Lebak Banten

Lebak - Kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir ke lokasi kebakaran di permukiman Badui disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat Badui Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. "Kami merasa senang dikunjungi pejabat negara, semoga membawa berkah bagi kemajuan bangsa,"kata tetua adat Badui Dalam Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Sami di Lebak melansir Antara, Rabu (20/10/2021). Belum lama ini, terjadi kebakaran di Kampung Cibeo yang menyebabkan 16 rumah dengan 24 kepala keluarga (KK) dari 84 penghuni kini tinggal di pengungsian. Warga korban kebakaran saat ini tinggal di tenda pengungsian karena kondisi bangunan rumah hangus terbakar hingga rata dengan tanah. Jaro Sami mengatakan kedatangan Erick Thohir sebagai pejabat negara memberi rasa senang dan bahagia bagi warga. Apalagi dengan menyalurkan bantuan untuk mengurangi beban ekonomi warga Badui. Masyarakat Badui yang berada di pedalaman Kabupaten Lebak dikatakan

Wimboh Santoso Menjelaskan Pentingnya Peran OJK Untuk Mendukung Pengembangan Inovasi Keuangan Secara Digital

Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mencatat, jumlah perusahaan rintisan atau start-up di Indonesia mencapai 2.100 hingga September 2021. Dari jumlah tersebut, 7 diantaranya Unicorn dan 2 Decacorn yang telah merambah ke pasar Asia Tenggara (Asean). "Tumbuhnya inovasi ini tidak terlepas dari implementasi kebijakan akomodatif dan antisipatif melalui penerapan prinsip 'Light touch as well as Safe Harbor', sebagaimana arahan Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan sebelumnya,"ujarnya dalam acara OJK Virtual Advancement Day 2021 yang dihadiri Jokowi, Senin (11/10/2021). Wimboh menjelaskan, di sektor keuangan, peran OJK sangat penting dan strategis untuk mendukung pengembangan inovasi dalam satu ekosistem keuangan digital secara terintegrasi. Termasuk diantaranya start-up. Sebab, kehadiran teknologi di seluruh aspek kehidupan masyarakat diyakini memberikan manfaat besar. Terutama dalam mempercepat aktivitas ekonomi

Sebanyak 7,2 Juta Pelaku UMKM Tergabubg Dalam Program "Bangga Buatan Indonesia"

Jakarta - Sebanyak 7,2 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah ikut bergabung dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI). Para UMKM ini telah berhasil bertransformasi dari UMKM dengan sistem tradisional ke sistem digital. Untuk diketahui, Program Bangga Buatan Indonesia merupakan jalan pemerintah mendorong para pelaku UMKM untuk bertahan di tengah pandemi dengan mengajak masuk ke pasar digital atau online. Program ini sudah berjalan sejak tahun lalu. "Saat ini 7,2 juta UMKM onboarding di program Bangga Buatan Indonesia,"kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia, Selasa (5/10/2021). Berdasarkan studi dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa potensi ekonomi digital masih terbuka lebar. Hal ini didukung beberapa faktor lain yang salah satunya 58 persen penduduk Indonesia telah menggunakan e-commerce dalam untuk berbelanja. Terlebih, di tahun 2021, tercata