Hebat, Jengkol Dan Petai Sumatera Utara Siap Memasuki Pasar Jepang
Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan untuk pertama
kalinya melepas ekspor 4 bunch jengkol dan petai asal Provinsi Sumatera
Utara (Sumut) menuju Jepang.
Komoditas asal sub sektor hortikultura ini telah melalui proses
serangkaian tindakan karantina dan telah dipastikan memenuhi persyaratan
teknis negara tujuan oleh pejabat karantina, dan diberangkatkan melalui
Pelabuhan Belawan, Sumut.
Tidak hanya digemari dipasar dalam negeri, jengkol dan petai pun asal
Sumut siap memasuki pasar Jepang untuk memenuhi permintaan," kata Kepala
Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Berastagi, dikutip dari
laman karantina.pertanian.go.id Senin (30/8/2021).
Menurut Andi, sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian
yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) berupa
peningkatan ekspor pertanian dengan gerakan tiga kali lipat ekspor
pertanian, atau Gratieks, pihaknya terus menggali komoditas potensi dan
melakukan pendampingan teknis, agar dapat tembus persyaratan dan
protokol ekspor negara tujuan.
Masih menurutnya, komoditas yang diekspor perdana kali ini bernilai Rp
339 juta rupiah ini telah mampu menembus persyaratan negara Jepang yang
cukup ketat.
"Alhamdulilah, secara kinerja ekspor pertanian asal Sumut, dari data
sertifikasi kami pada Term 1-2021, mengalami peningkatan nilai ekspor
sebesar 43,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," papar
Andi.
Tidak hanya itu, jumlah eksportir dan jumlah negara tujuan mengalami
peningkatan, hal ini tentunya dapat menambah semangat pelaku agribisnis
khusunya para petani, peternak dan pekebun di Sumut, tambahnya.
Dari IQFAST, information lalu lintas ekspor di Karantina Pertanian
Belawan, pada saat yang bersamaan juga turut dilepas 22 ragam komoditas
pertanian asal Sumut lainnya, yakni Pinang Biji, Kopi Biji, Palm Bit
Oil, Minyak Sawit,
Santan Kelapa, Sayuran Sawi, Nipah, Cabe Jamu, Manisan Kelapa, Damar
Batu, Hand Kernel Sterain, Hydrogenate Palm Kernel Olein, Kelapa Parut,
Andaliman, Kayu karet, Buah Durian, Kulit Buah Manggis, Sayuran Kubis,
Bunga Krisan, Tepung Tapioka, Bungkil Jagung dan Kayu Olahan.
Sementara seluruh komoditas ekspor yang diberangkatkan dari Pelabuhan
Belawan akan menuju 18 negara tujuan ekspor yakni Tiongkok, Iran,
Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Senegal, Malaysia, Taiwan, Uni
Emirat Arab, Brazil, India, Chili, Korea Selatan, Jerman, Jepang dan
Filipina.
Dorong Ekspor Komoditas Pertanian
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi munculnya ragam komoditas ekspor berupa jengkol dan petai asal Sumatera Utara. Ia berharap, petani dan pelaku usaha di Berastagi, Kabupaten Karo dapat meningkatkan produktivigas dan bersinergi dengan pihaknya untuk dapat menembus negara tujuan lain."Dengan memberikan kemudahan bagi eksportir dalam perijinan supaya proses ekspornya cepat, dapat mendorong tumbuhnya komoditas eksportir dan negara tujuan baru. Dan tentunya dengan tetap menjaga kemanan dan kualitas komoditas yang diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan,"papar Bambang melalui telewicara, yang ditandai dengan penyerahan sertifikat ekspor karantina atau Phytosanitari Certification (PC) kepada PT. Surya Elok Sejahtera oleh Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto
Penyerahan tersebut didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Pelabuhan Belawan dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Bambang menambahkan selaku otoritas karantina, melalui tindakan karantina memastikan seluruh produk pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari sehingga memiliki daya saing di pasar global.
Komentar
Posting Komentar